Senin, 21 November 2016

TUGAS FENOMENA KOMUNIKASI

NAMA                    : BETSYBA MARISTIA ERNING SIKI
NPM                       : 1632010013
FAKULTAS            : FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK
PRODI                    : ILMU KOMUNIKASI
DOSEN                   : MARIA FEBYANA C.S.Sos.M.Si

5 FENOMENA KOMUNIKASI DI SEKITAR KITA
1.       Seorang tukang bubur keliling yang membunyikan suara dentingan mangkuk kepada semua orang untuk menarik pembeli
2.       Waktu hari minggu saya ikut CFD, saya mendengar orang jual escrim murah dengan menggunakan speaker
3.       Dilampu merah saya melihat ibu-ibu tua menadahkan tangan pada mobil didepan saya
4.       Saat perjalanan pulang ke rumah, saya akan memutar balik ke lawan arah saat saya melihat lambang lalulintas yang menunjuk untuk tidak boleh putar balik di sini
5.       Anak kecil yang mengulurkan tangannya menunjuk ke sebuah toko boneka





TUGAS DEFINISI ILMU KOMUNIKASI

NAMA                  : BETSYBA MARISTIA ERNING SIKI
NMP                      :1632010013
FAKULTAS           : FISIP
PRODI                   :ILMU KOMUNIKASI
DOSEN                  :MARIA FEBIANA CHRISTANTI, S.Sos, M.Si.

5 DEFINISI KOMUNIKASI DENGAN MENCANTUMKAN SUMBER BUKU

1.      MenurutZareckyKomunikasiadalahinteraksiuntukmenopangkoneksiantarmanusiasehinggadapatmenolongmerekamemahamisatusama lainbagipengakuanterhadapkepentinganbersama.(SumberBukuKomunikasiSerba Ada SerbaMakna, Prof.Dr.AloLiliwesi,M.s)

2.       Menurut Cronkhite,1976 . Komunikasimanusiaterjadikarenaketikamanusiamerespons symbol tertentu .(SumberBukuKomunikasiSerba Ada SerbaMakna , Prof.Dr.AloLiliwesi,M.s)

3.       MenurutSteven ,Komunikasiterjadikapansajasuatuorganismememberireaksiterhadapsuatuobjek/stimuli , apakahitudarisesorangataulingkungan. (SumberBukuPengantarIlmuKomunikasi , HafiedChangara)

4.       Menuruta.l Ruben, 1992:II;R Louse, 1999:I;Devito,1986:5): . Komunikasiadalahinformasi yang di sampaikandarisatutempatketempat lain (SumberBukuKomunikasidanRegulasi , M.SiPenyiaran , MuhamadMufid )

5.       Menurut Stoner & Walker Komunikasisebagai proses di manaoran- orang berusahamemberikanpengertianmelaluipenyampaianpesan-pesan/ lambang.(SumberBukuTeoriKomunikasi,karyaDrs.Moekijat


Minggu, 23 Oktober 2016

MAKALAH SISTEM EKONOMI



TUGAS MATA  KULIAH
SISTEM EKONOMI INDONESIA
DINAMIKA SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA
Dosen                  : Nur Dewi Setyowati, M.Si


Disusun oleh :

BETSYBA MARISTIA E.S           1632010013
RATNAWATI                                  1632010014


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS  MERDEKA MADIUN
BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Sejarah Perekonomian Indonesia merupakan salah  satu catatan penting  untuk melihat pergerakan kondisi ekonomi Indonesia dari masa ke masa. Sistem ekonomi Indonesia telah beberapa kali mengalami perubahan sesuai dengan kondisi negara ini. Untuk melihat pergerakan ekonomi di Indonesia, diperlukan pendekatan secara historis agar sejalan  dengan rekam  jejak perjalanan Indonesia. Perubahan sistem ekonomi di negara ini dikenal dengan sejarah perekonomian di Indonesia yang mengalami tiga masa perubahan, yaitu sistem ekonomi orde lama, sistem ekonomi orde baru serta sistem ekonomi referensi.
Dinamika Sejarah Perekonomian Indonesia, meliputi Masa Pra-Penjajahan, yaitu Perekonomian pada masa kerajaan di Indonesia. Masa Penjajahan (Perekonomian pada masa penjajahan Portugis, Jepang, dan Belanda). Masa Orde Lama (Kemerdekaan, Demokrasi Liberal, Demokrasi Terpimpin). Masa Orde Baru dan Masa Reformasi (Dimulai dari Pemerintahan Presiden BJ. Habibie).

B.       Rumusan Masalah

1.         Apa yang dimaksud dengan Dinamika Sejarah Perekonomian Indonesia ?
2.         Bagaimanakah Dinamika Sejarah Perkembangan Indonesia ?

C.      Tujuan Penulisan

1)   Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Dinamika Sejarah Perekonomian Indonesia
2)   Untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Ekonomi Indonesia

D.      Manfaat Penulisan
Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi lebih lanjut mengenai Dinamika Sejarah Perekonomian Indonesia.


BAB II
PEMBAHASAN

1.    PENGERTIAN DINAMIKA SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA
Dinamika Sejarah Perekonomian Indonesia merupakan pergerakan/perkembangan/perubahan sistem ekonomi Indonesia dari masa ke masa yang berkaitan erat dengan kondisi politik Negara Indonesia. Keterkaitan antara sistem ekonomi dengan sistem politik sangat erat dan tidak dapat terpisahkan satu sama lain.
Kondisi perekonomian Indonesia mengalami  berbagai dinamika seiring perputaran waktu. Hal itu relevan diungkapkan sebagai bagian untuk mengetahui realita perekonomian Indonesia. Perubahan Perekonomian di Indonesia mengalami lima masa perubahan, yaitu sistem ekonomi pada masa sebelum penjajahan, sistem ekonomi pada masa penjajahan, sistem ekonomi orde lama, sistem ekonomi orde baru serta sistem ekonomi reformasi.
    
2.    DINAMIKA SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA

A.  Masa Sebelum Penjajahan (Sebelum Tahun 1600)

Dinamika perekonomian Indonesia pada masa sebelum penjajahan dimulai dari jaman pra-sejarah sampai dengan masuknya kolonialisme di Indonesia. Hal itu sejalan dengan perkembangan bangsa Indonesia yang diwujudkan melalui keberadaan kerajaan-kerajaan di Nusantara. Pada masa ini, Sistem Perekonomian di Indonesia bertumpu pada sektor perdagangan dan pertanian.



B.  Masa Penjajahan Portugis ( 1509 – 1659 )
Bangsa Portugis adalah salah satu bangsa yang menjadikan perdagangan menjadi salah satu sumber pendapatan Negaranya. Pada masa penjajahan Portugis, kondisi perekonomian Indonesia diwarnai oleh berbagai perlawanan dan penolakan, lantaran rempah-rempah yang menjadi sumber pendapatan bangsa Indonesia menjadi bagian dari eksploitasi bangsa Portugis.
C.  Masa Penjajahan Belanda ( 1602 – 1942 )
Penjajahan Belanda belangsung kurang lebih selama 350 tahun, 3,5 abad. Dibentukya Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) adalah satu kebijakan dalam bidang ekonomi yang dilakukan Belanda. VOC menguasai perdagangan, sehingga kewenangan dimiliknya, seperti mencetak uang, menyatakan perang dan damai, membuat angkatan bersenjata sendiri, dan membuat perjanjian dengan raja-raja. Pada tahun 1795 VOC dibubarkan karena dianggap gagal dalam mengekspolarasi kekayaan Hindia Belanda (Indonesia). Kegagalan itu Nampak pada defisitnya kas VOC, yang antara lain disebabkan oleh :
1)      Peperangan terus-menerus dilakukan oleh VOC dan memakan biaya besar.
2)      Penggunaan tentara sewaan membutuhkan biaya besar.
3)      Korupsi yang dilakukan pegawai VOC sendiri
4)      Pembagian deviden kepada para pemegang saham, walaupun kas deficit.
Bubarnya VOC muncul kebijakan baru yang disebut dengan cultuur stelstel (sistem tanam paksa). Kebijakan ini diberlakukan mulai pada tahun 1836 yang diinisiasi oleh Van Den Bosch.
Sistem tanam paksa bertujuan memproduksi berbagai komoditi yang diminta dipasar dunia. Sistem ini sangat merugikan bahkan menyiksa, tetapi bagi Belanda sangat menguntungkan. Kemudian diganti dengan VOC (sistem tanam paksa) dahulu sIstem landrent , sIstem ini juga ada sisi positifnya, yaitu masyarakat pribumi mulai mengenal tata cara menanam tanaman komoditas ekspor yang pada umumnya bukan tanaman asli Indonesia, dan masuknya ekonomi uang dipedesaan yang memicu meningkatnya taraf hidup.
Setelah melakukan sistem tanam paksa, kemudian menerapkan Sistem Ekonomi Pintu Terbuka (Liberal). Kebijakan ini dilakukan kaerna desakkan kaum Humanis Belanda yang menginginkan perubahan nasib warga bumi kearah yang lebih baik dengan memdorong pemerintah Belanda mengubah kebijakan ekonominya. Pada jaman penjajahan Belanda, bangsa Indonesia ibarat hanya dapat menerima sisa dari kekayaannya sendiri. Segala sumber daya dikeruk bagi keuntungan Belanda.
D.       Masa Penjajahan Jepang (1942-1945)
Kebijakan ekonomi pada jaman penjajahan Jepang, terdiri atas :
1)   Perluasan Areal Persawahan
2)   Pengawasan Pertanian Dan Perkebunan.
Pada awalnya Perluasan areal persawahan dilakukan guna meningkatkan produksi beras. Meskipun demikian produksi pangan antara tahun 1941-1944 terus-menurun. Pada jaman Jepang, hasil pertanian diatur sebagai berikut: 40% untuk petani, 30% harus dijual kepada pemerintah Jepang dengan harga yang sangat murah, dan 30%  harus diserahkan ke lumbung desa. Badan yang menanganimasalah pelanggaran disebut Kempetei (Korps Polisi Militer), suatu badan yang sangat ditakuti rakyat. Jepang mengizinkan dua jenis tanaman perkebunan yaitu karet dan kina kedua jenis tanaman itu berhubungan langsung dengan kepentingan perang. Sedangkau tembakau, teh, kopi harus dihentikan penanamannya. Karena hanya berhubungan dengan kenikmatan.
E.   Masa Orde Lama (1945-1967)
Dalam masa ini, perkembangan perekonomian dibagi dalam 3 (tiga) masa, yaitu :

1)      Masa Kemerdekaan ( 1945 – 1950 )
Keadaan ekonomi pada masa awal kemerdekaan dapat dibilang sangat tidak menggembirakan. Hal itu terjadi karena adanya inflasi yang disebabkan oleh beredarnya lebih dari satu mata uang secara tidak terkendali. Pada masa itu terjadi pula krisis yang disebabkan ditutupnya jalur perdagangan Internasional oleh Belanda. Dalam menghadapi krisis tersebut, pemerintah  memiliki beberapa kebijakan, yaitu :
a)      Pinjaman Nasional
b)      Pemenuhan Kebutuhan Rakyat
c)      Melakukan Konferensi Ekonomi
d)     Membuat Rencana Pembangunan
e)      Nasionalisasi Bank Indonesia
Selain kebijakan di atas, terdapat pula beberapa kebijakan lain, yaitu Gerakan Ekonomi Benteng dan Sistem Ekonomi Ali-Baba.
2)      Masa Demokrasi Liberal (1950-1957)
Ciri utama masa Demokrasi Liberal adalah sering bergantinya kabinet. Hal ini disebabkan karena jumlah partai yang cukup banyak tetapi tidak ada partai yang memiliki mayoritas mutlak dan hal ini kemudian membuat pada masa ini perekonomian diserahkan sepenuhnya kepada pasar. Dampak dari kebijakan ini akhirnya hanya memperburuk kondisi perekonomian Indonesia.
3)      Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1967)

Demokrasi terpimpin terjadi setelah munculnya Dekrit Presiden (5 Juli 1959), Akibat dari system ini berdampak pada perubahan struktur ekonomi Indonesia yang akhirnya cenderung berjalan melalui system etatisme, dimana dalam system ini Negara dan aparatur ekonomi Negara bersifat dominan serta mematikan potensi dan kreasi unit-unit ekonomi diluar sektor Negara. Pada masa ini, tidak terlihat kemajuan di bidang ekonomi, justru menimbulkan dampak dengan adanya devaluasi ((penurunan nilai uang yang tujuannya guna membendung inflasi yang tetap tinggi, mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat, serta agar dapat meningkatkan nilai rupiah sehingga rakyat kecil tidak dirugikan).
F.   Masa Orde Baru (1967-1998)
Pada masa yang identik pada pemerintahan Presiden Soehartoini, Pemerintah menerapkan kebijakan ekonomi yang baru melalui pendekatan demokrasi pancasila, dan secara perlahan campur tangan pemerintah dalam perekonomian mulai masuk.
Pentingnya aspek pemerataan disadari betul dalam masa ini sehingga muncul istilah 8 (delapan) jalur pemerataan sebagai basis kebijakan ekonominya, yaitu :
a.    Kebutuhan Pokok
b.    Pendidikan dan kesehatan
c.    Pembagian pendapatan
d.   Kesempatan kerja
e.    Kesempatan berusaha
f.     Partisipasi wanita dan generasi muda
g.    Penyebaran pembangunan
h.    Peradilan
Langkah ini dikenal pula sebagai PELITA (Pembangunan Lima Tahun), PELITA menunjukan hasil yang cukup baik dalam pembangunan perekonomian Indonesia, antara lain : Indonesia berhasil swasembada beras, menurunkan angka kemiskinanm meningkatkan partisipasi pendidikan, penurunan angka kematian bayi, dan peningkatan sector industri, berhasil dalam mengendalikan jumpal penduduk melalui program Keluarga Berencana (KB).Sisi negatif dari Pelita adalah kerusakan serta pencemaran lingkungan hidup, kerusakan suber daya alam, ketimpangan pertumbuhan ekonomi antar daerah, ketimpangan antar golongan pekerjaan, akumulasi utang luar negeri yang semakin menumpuk serta muncul pula konglomerasi dan bisnis yang sarat korupsi, kolusi, dan nepotisme.

G.      Masa Reformasi (1998 - Sekarang)

1)   Masa Presiden BJ. Habibie ( 21 Mei 1998 - 20 Oktober 1999 )
Salah satu tugas penting Presiden Habibie adalah mendapatkan kembali komunitas Negara-negara donor untuk program pemulihan ekonomi. Untuk menyelesaikan krisis moneter dan perbaikan ekonomi Indonesia, BJ Habibie melakukan langkah-langkah :
·         Melakukan restrukturisasi dan rekapitulasi perbankan melalui pembentukan BPPN dan unit Pengelola Aset Negara
·         Melikuidasi beberapa bank yang bermasalah
·         Menaikkan nilai tukar rupiah terhadap dolar hingga di bawah Rp 10.000,00
·         Membentuk lembaga pemantau dan penyelesaian masalah utang luar negeri
·         Mengimplementasikan reformasi ekonomi yang disyaratkan IMF
·         Mengesahkan UU No. 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan yang Tidak Shat
·         Mengesahkan UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

2)   Masa Presiden Abdurrahman Wahid / Gus Dur ( 20 Oktober 1999 - 23 Juli 2001 )
Kondisi perekonomian Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid memliki karakteristik sebagai berikut :
Ø Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kondisi perekonomian Indonesia mulai mengarah pada perbaikan, di antaranya pertumbuhan PDB yang mulai positif, laju inflasi dan tingkat suku bunga yang rendah, sehingga kondisi moneter dalam negeri juga sudah mulai stabil.
Ø Hubungan pemerintah dengan IMF kurang baik
Ø Sosial dan Politik yang tidak stabil dan semakin parah yang membuat investor asing menjadi enggan untuk menanamkan modal di Indonesia
Ø Makin rumitnya persoalan ekonomi ditandai lagi dengan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang cenderung negative dikarenakan lebih banyaknya kegiatan penjualan daripada kegiatan pebelian dalam perdagangan saham di dalam negeri

3)        Masa Pemerintahan Megawati Soekarnoputri ( 23 Juli 2001 - 20 Oktober 2004 )

Pada masa kepemimpinan Presiden Megawati, perekonomian Indonesia mulai mengalami kemajuan walaupun masih ada beberapa kebijakannya yang memicu banyak kontroversi tetapi Megawati sebagai presiden wanita pertama di Indonesia menjadi bagian dari perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Keberhasilannya dalam memperbaiki sector moneter, dan membidani terbentuknya lembaga korupsi jelas merupakan modal berharga bagi pemerintahan selanjutnya.


4)        Masa Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (20 Oktober 2004 - Sekarang )

Beberapa kebijakan Presiden SBY dalam upaya meningkatkan kesejahteraan ekonomi rakyat, antara lain :
Ø  Kebijakan mengurangi subsidi BBM
Dilatarbelakangi oleh naiknya harga minyak dunia. Anggaran subsidi BBM dialhikan ke subsidi sector pendidikan dan kesehatan, serta bidang-bidang yang mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Ø  Kebijakan Bantuan Langsung Tunai (BLT)
Kebijakan ini ditujukan untuk memberikan bantuan langsung berupa uang tunai kepada masyarakat miskin namun pada kenyataannya kebanyakan BLT tidak sampai ke tangan yang berhak dan pembagiannya juga banyak menimbulkan masalah sosial.
Perkembangan dalam sector utang luar negeri juga menggembirakan. Pada pertengahan bulan Oktober 2006 Indonesia melunasi seluruh sisa hutang pada IMF. Lalu masa ini juga ditandai dengan adanya tingkat pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Namun, tingkat inflasi pada masa ini sempat membumbung tinggi.
Pada tahun 2010, perumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh signifikan seiring pemulihan ekonomi dunia pasca krisis global yang terjadi sepanjang 2008 hingga 2009. Terbukti, perekonomian Indonesia mampu bertahan dari ancaman pengaruh krisis ekonomi dan finansial yang terjadi di zona Eropa. Walaupun korupsi dan kemiskinan tetap menjadi masalah di Indonesia namun setelah beberapa tahun berada dalam kepemimpinan nasional yang tidak menentu, SBY telah berhasil menciptakan kestabilan politik dan ekonomi di Indonesia.

BAB III
PENUTUP
A.       KESIMPULAN
Dinamika Sejarah Perekonomian Indonesia merupakan, pergerakan/perkembangan/perubahan sistem ekonomi Indonesia dari masa ke masa yang berkaitan erat dengan kondisi politik Negara Indonesia.
Dinamika Sejarah Perekonomian Indonesia dibagi dalam lima masa, yaitu masa sebelum penjajahan, masa  penjajahan, masa orde lama,masa orde baru dan masa reformasi. Dalam masa-masa tersebut terjadi kemajuan dan kemuduran dalam perekonomian di Indonesia.

B.       KATA PENUTUP
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan dalam makalah ini, tentunya banyak kelemahan dan kekurangan karenaterbatasnya pengetahuan, kurangnya rujukan dan referensi yang kami peroleh hubungannya denganmakalah ini. Penulis berharap, pembaca berkenan memberikan kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya makalahini. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.


DAFTAR PUSTAKA

Anne Ahira, Dinamika Sistem Ekonomi Indonesia, http://www.anneahira.com/sistem-ekonomi-indonesia.html